thermocouple rtd pt100 thermistor difference thermocouple rtd thermistor pdf comparisonthermocouple rtd pt100 thermistor difference thermocouple rtd thermistor pdf comparison
Suhu adalah perubahan panas dingin yang diukur dengan satuan suhu celcius Kelvin Fahrenheit dan lain-lain suhu tepatnya diukur dengan alat pengukur suhu dalam hal ini thermocouple & RTD. Pada saat suhu diukur terkadang kita tidak dapat mencatat atau menyimpan hasil pengukuran Oleh karena itu kita butuh satu device yang dapat mencatat dan merekam hasil pengukuran suhu alat tersebut kemudian dinamakan Data Logger temperature atau sering disebut juga recorder temperature.
Tanpa alat ini, ini kalau pencatatan dan pengukuran dilakukan dengan manual bisa menimbulkan human error.
Recorder temperature terdiri atas dua jenis. Ada yang masih menggunakan paper (Chart paper) ada juga yang sudah menggunakan Paperless System. Perbedaannya terletak pada media pencatatan hasil recorder temperature. Pada jenis temperatur yang paper chart, hasil pengukuran di print out dengan ribbon dan kertas sesuai dengan interval waktu yang di setting pada unit chat recorder.
Pada Paperless Recorder temperatur hasil pencatatan tidak menggunakan kertas atau paper, melainkan menggunakan media sD card memori, yang dapat menampung kapasitas hasil recorder. Jenis SD card yang digunakan juga sangat umum dan mudah ditemui di pasaran.
Recorder Temperature juga dimanfaatkan untuk berikut beberapa jenis sensor lainnya dengan persyaratan output 4 - 20Ma, bisa berasal dari sensor pressure, getaran, bahkan bisa juga berasal dari pH sensor.
Umumnya recorder temperature digunakan di daerah yang letak mesinnya agak berjauhan dengan office, memudahkan untuk mengontrol fasilitas produksi. Power supply yang digunakan juga sangat umum yakni 220volt.
Recorder temperature sangat jauh berbeda dengan PLC :
1. Recorder temperatur mempunyai standar aplikasi yang tidak bisa dimodifikasi alias sudah pakem.
2. Tersedia dalam channel yang terbatas dan tidak modular.
3. Output yang diperoleh juga sangat terbatas yakni csv ataupun Excel untuk Real Time monitoring nya. Artinya : Output dari recorder temperatur sudah final, dan sangat terbatas.
4. Recorder hanya sebagai kacamata mesin, tidak lebih dari itu. Recorder bukanlah controller, recorder tidak bisa menaikkan atau menurunkan suhu. Memerlukan devise tambahan seperti controller temperature atau PLC.
Apakah Unit Recorder bisa dihubungkan dengan PLC?
Ya tentu saja bisa digabungkan dengan PLC. Sepanjang recorder mempunyai port komunikasi lanjutan seperti analog rs485 ataupun rs232. Sinyal dari Recorder ini diteruskan oleh PLC atau controller.
Jika ingin dilanjutkan ke platform berikutnya, dilakukan secara manual memindahkan data csv dan Excel ke program selanjutnya.
oee calculation tpm adalah analysis software hardware plc application availability performance quality analytics free download open source comparison price application
wonderware rockwell www vmtech indonesi
Tanpa alat ini, ini kalau pencatatan dan pengukuran dilakukan dengan manual bisa menimbulkan human error.
Recorder temperature terdiri atas dua jenis. Ada yang masih menggunakan paper (Chart paper) ada juga yang sudah menggunakan Paperless System. Perbedaannya terletak pada media pencatatan hasil recorder temperature. Pada jenis temperatur yang paper chart, hasil pengukuran di print out dengan ribbon dan kertas sesuai dengan interval waktu yang di setting pada unit chat recorder.
Pada Paperless Recorder temperatur hasil pencatatan tidak menggunakan kertas atau paper, melainkan menggunakan media sD card memori, yang dapat menampung kapasitas hasil recorder. Jenis SD card yang digunakan juga sangat umum dan mudah ditemui di pasaran.
Apa sesungguhnya fungsi utama sebagai recorder temperature?, perbedaan dengan PLC atau dengan data Logger lainnya?
Recorder temperature sesungguhnya membantu perusahaan untuk visualisasi hasil pengukuran di lantai produksi yang dekat dengan mesin. Hal ini dilakukan untuk memonitoring setiap suhu yang didapat agar selalu terkontrol dan berada dalam range temperatur yang diizinkan. Beberapa hari kode temperatur dilengkapi dengan output alarm dan relay, sehingga ketika terjadi deviasi, maka alarm akan berfungsi. Umumnya hanya dilengkapi dengan satu output alarm.Recorder Temperature juga dimanfaatkan untuk berikut beberapa jenis sensor lainnya dengan persyaratan output 4 - 20Ma, bisa berasal dari sensor pressure, getaran, bahkan bisa juga berasal dari pH sensor.
Umumnya recorder temperature digunakan di daerah yang letak mesinnya agak berjauhan dengan office, memudahkan untuk mengontrol fasilitas produksi. Power supply yang digunakan juga sangat umum yakni 220volt.
Recorder temperature sangat jauh berbeda dengan PLC :
1. Recorder temperatur mempunyai standar aplikasi yang tidak bisa dimodifikasi alias sudah pakem.
2. Tersedia dalam channel yang terbatas dan tidak modular.
3. Output yang diperoleh juga sangat terbatas yakni csv ataupun Excel untuk Real Time monitoring nya. Artinya : Output dari recorder temperatur sudah final, dan sangat terbatas.
4. Recorder hanya sebagai kacamata mesin, tidak lebih dari itu. Recorder bukanlah controller, recorder tidak bisa menaikkan atau menurunkan suhu. Memerlukan devise tambahan seperti controller temperature atau PLC.
Apakah Unit Recorder bisa dihubungkan dengan PLC?
Ya tentu saja bisa digabungkan dengan PLC. Sepanjang recorder mempunyai port komunikasi lanjutan seperti analog rs485 ataupun rs232. Sinyal dari Recorder ini diteruskan oleh PLC atau controller.
Jika ingin dilanjutkan ke platform berikutnya, dilakukan secara manual memindahkan data csv dan Excel ke program selanjutnya.
oee calculation tpm adalah analysis software hardware plc application availability performance quality analytics free download open source comparison price application
wonderware rockwell www vmtech indonesi