Monitoring pabrik kok pakai Microcontroller Ard*** ?

Monitoring pabrik kok pakai Microcontroller Ard***  ?


Bagaimana mungkin  menggunakan mikrokontroler jenis ard***, salah satu  development board untuk mengontrol pabrik?,  
Menurut saya, keputusan yang kurang bijaksana. 


Tapi ini sungguh terjadi,  kami temui beberapa pabrik sudah menggunakan  development board,  atau devices  yang seharusnya digunakan sebagai prototipe,  atau hobi , nyatanya memang  digunakan untuk  melakukan akuisisi data langsung dari mesin  dan fasilitas produksi lainnya.


Pabrik bukanlah  laboratorium  percobaan. Salah-salah sedikit  maka akan melibatkan banyak kepentingan.  Termasuk data yang dikeluarkan oleh devices seperti ard***(Development board).   Menurut kami,  tindakan  seperti ini semacam ini hanya  menghabis habiskan waktu  dari teman-teman engineering yang mengembangkan  development board  untuk  mesin produksi.  Energi terbuang begitu saja.  tidak sebanding dengan hasil yang didapat. 

Justru akan menimbulkan problem baru,  ketika data tidak masuk sempurna,  data mengalami noise dalam perjalanan,  data  tidak akurat pembacaannya.  Ketika itu dikonsumsi oleh top management,  bayangkan bagaimana efeknya. Terutama untuk teman-teman di lantai produksi.
Belum lagi jika data  tidak masuk,  sementara  teman-teman produksi sangat bergantung dengan report dari devices ini.  

Justru akan menimbulkan problem baru,  ketika data tidak masuk sempurna,  data mengalami noise dalam perjalanan,  data  tidak akurat pembacaannya.  Ketika itu dikonsumsi oleh top management,  bayangkan bagaimana efeknya. Terutama untuk teman-teman di lantai produksi.
Belum lagi jika data  tidak masuk,  sementara  teman-teman produksi sangat bergantung dengan report dari devices ini.  

Betul, setahu saya  memang ada device ard ***  atau development board  yang heavy duty  dan kelas industri.  Namun setelah dicek,  harganya lumayan tinggi  dan hampir sama dengan devices  yang selama ini familiar untuk melakukan pengontrolan mesin  yakni PLC.  Harganya hampir sama,  hampir tidak ada bedanya,  malah beberapa lebih mahal.

Sementara protokol yang digunakan  development board ini  ini tidak sama, dan tidak nyambung dengan ladder PLC?,  artinya tidak bisa diadaptasi ke PLC.

Jika hanya ingin melakukan  percobaan,  trial  atau inovasi.  Beberapa brand PLC menyediakan mini PLC  yang harganya sekitar Rp4.000.000 sampai Rp5.000.000,  cukup murah bagi sebuah pabrik.  Mini PLC  punya protokol yang sama dengan tipe tinggi nya, programming/ladder yang dibuat di mini PLC masih bisa diteruskan ke tipe tinggi nya.

"Jadi kenapa harus mempertahankan ard ***  atau development board untuk dikembangkan?,  tidak ada faedahnya menurut saya, terkecuali kalau itu di implementasikan diluar Manufacturing".

PLC adalah bentuk giga dari mikrokontroler. Temukan perbedaanya.

OEE, oee, oee adalah, rumus oee, metode oee, oee mesin, oee solution, contoh menghitung oee, oee benchmark data, oee calculation, example, oee industry, vmtech, perusahaan vmtech, vmtech software, victor harefa, industry 4.0, rockwell automation, wonderware, efactory, IIOT, IOT, Edge computing, Edge cloud, mttr, mtbf, machine, mesin, suhu, akuisisi data mesin, packing, cokote, minor stop,scada system, apa itu mes, mes adalah

oee calculation tpm adalah analysis software hardware plc application availability performance quality analytics free download open source comparison price applicatin wonderware rockwell www vmtech indonesia making indonesia 4.0 pabrik oee filling oee packing jakarta surabaya medan

Topologi VMTECH - Stage 2, Stage 3 dan Stage 4


Stage 2 

Pada tahap ini data matriks dari shopfloor produksi dilakukan tahap engineering data oleh teman-teman Data Scientist, menuju tahap AI (aartificial intelligence) dengan metode machine learning dan deep learning. Algoritma data, korelasi data, deviasi data distribusi data dll adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan Insight, atau value. 

Proses engineering data ini dapat dilakukan dengan online dalam hal ini dikenal dengan fasilitas cloud atau dapat dilakkan dengan  dengan offline dengan fasilitas GUI.

STAGE 3


Stage 3 menghasilkan insight dan value. Dengan mendapatkan Insight atau value, pengambilan keputusan jauh lebih akurat dan lebih presisi. Kita akan mendapatkan  parameter yang bisa mengoptimasi produktivitas sebuah pabrik. Sehingga perusahaan mendapatkan profit yang optimal dan dapat terus eksis dalam persaingan global. 


Selain digunakan sebagai metode pengambilan keputusan, signal keluaran dari metode machine learning dan deep learning dapat diteruskan kepada Edge computing untuk bisa dilakukan eksekusi dan aktuator aktuator yang akan dijelaskan pada stage ke-4.

STAGE 4


Pada stage 4 edge computing yang merangkap sebagai aktuator akan melakukan intervensi terhadap proses di Manufacturing sampai kepada siapa produksi. Prinsip "people only consump from machine" sudah dilakukan. Semua sistem berjalan dengan prinsip artifisial intelijen. Melibatkan AI robot, AGV, augmented Reality, virtual reality, human machine interface, UAV dll. 


oee calculation tpm adalah analysis software hardware plc application availability performance quality analytics free download open source comparison price applicatin wonderware rockwell www vmtech indonesia making indonesia 4.0 pabrik oee filling oee packing jakarta surabaya medan

Topologi VMTECH - Implementasi Industrial 4.0

Industrial 4.0 adalah evolusi besar dari peradaban dunia. Secara umum ada 3 hal yang harus dipersiapkan dan berjalan beriringan jika ingin menerapkan digitalisasi factory khususnya di manufacturing processing,  antara lain adalah :

1. People atau organization.


Pada tahap ini ini perusahaan harus memikirkan bagaimana seluruh aset people dan organization mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama tentang langkah perusahaan yang menuju lean manufacturing, semakin efisien dan semakin efektif. People dan organization secara mindset sudah paham tentang lean manufacturing, evolusi supply chain, total productive maintenance, 5S, just in time,dll. Mempunyai struktur dan hierarki yang bisa menjadi Leading bagi transformasi digital.

2. Teknologi 

Perusahaan manufaktur yang harus mengerti teknologi yang tepat dan bijak digunakan untuk mendukung automatic data collection, horizontal integration ataupun vertical integration. Perusahaan harus mempunyai referensi yang cukup baik peserta literasi yang memungkinkan untuk memilih hardware dan software yang tepat. Prinsipnya adalah hardware dan software tersebut memiliki desain yang robust design serta seamless conectivity.

3. Business transformation

Perusahaan manufaktur juga harus memikirkan dari awal tindak lanjut dari software produksi kan yang transparan tervisualisasi dengan baik serta data real Time, aktual dan paperless. Data atau value tersebut ditindaklanjuti oleh bagian sales and marketing, GA, procurement, warehouse dll. Jika data dari shopfloor produksi sudah paperless, seharusnya Memberikan manfaat yang signifikan terhadap departemen sales and marketing untuk semakin cepat menyesuaikan dengan kebutuhan serta added value pelanggan.

Ketiga hal tersebut adalah yang umum dilakukan ketika melakukan adaptasi terhadap industrial 4.0.

Bagaimana VMTECH mempunyai topologi terhadap industrial 4.0 adalah sebagai berikut :

TOPOLOGY VMTECH - Industry 4.0



Stage 1

Stage 1 diawali dengan "Connect Everything". Horizontal  integration dan vertikal integration dilakukan di shopfloor produksi. Equipment yang tidak punya konektifitas dilakukan pergantian dengan jenis yang punya konektifitas, minimal dengan komunikasi analog. Condition Base monitoring dilakukan. Akses jaringan komunikasi LAN dan WIFI di siapkan untuk di tempatkan di lantai produksi.

Setelah devise disiapkan dan  dilakukan integrasi horizontal dan integrasi vertikal terhadap mesin dan fasilitas produksi, tahap selanjutnya adalah auto data collection. Data-data yang diperlukan ditarik secara seemless menuju Pulling data. Manufacturing sangatlah kompleks, ada ratusan sensor,ada ribuan relay ada ratusan data logger, dan ada ribuan contact yang tersedia. Memerlukan perangkat Edge computing untuk processing data sebelum menuju Cloud. Beberapa perusahaan terutama perusahaan yang berasal dari Japan misalnya tidak terlalu suka menggunakan fasilitas Cloud.
Mereka lebih suka menggunakan offline edge computing.   

Melakukan setelah melakukan auto data collection,  maka tahap selanjutnya adalah melakukan prosesing data sesuai dengan goals yang akan dicapai. Tujuan pengolahan data untuk mendapatkan data matriks dari performance sebuah Manufacturing proses. Data matrik ini dapat berupa skoring dari efisiensi mesin dan proses, energy monitoring system, preventive maintenance system, tingkat utilitas sistem. yang sudah menjadi benchmark internasional. 

Setelah sistem mengeluarkan data matriks dari persamaan sebuah Manufacturing, maka langkah selanjutnya adalah melakukan visualisasi data serta analitikal data. Ada banyak tools yang dapat digunakan. Penggunaan Seven tools untuk menghasilkan gas pareto chart, pie chart, histogram skater dan lain-lain dirasa sangat membantu untuk bisa menganalisa dan mengambil kesimpulan dari data dan informasi yang didapat langsung dari mesin.


Stage 2, Stage 3 dan Stage 4  selanjutnya >>>

oee calculation tpm adalah analysis software hardware plc application availability performance quality analytics free download open source comparison price applicatin wonderware rockwell www vmtech indonesia making indonesia 4.0 pabrik oee filling oee packing jakarta surabaya medan

Advance OEE (Overall equipment effectiveness) part #1

Apa itu Advance OEE ? Advance OEE adalah bukan OEE biasa, melainkan adalah bentuk OEE yang sudah diadaptasi dengan perkembangan teknologi d...